Zona @ Tsunami
Selama libur lebaran kerjaan yg bisa buat gw sedikit istirahat adalah baca, gimana nggak, hari pertama dan kedua lebaran gw udah cukup repot dan capek dengan keadaan rumah gw yg banyak tamu, capek dan bosen tentu dunk, tapi seneng juga siy, coz sepupu gw pada dateng pas lebaran, paling tidak bisa kangen2an dunk…hehehh.Disela2 gw istirahat, gw ngabisin waktu dgn baca, especially untuk libur lebaran ini gw beli novel yg judulnya ZONA @ TSUNAMI karyanya Dewie Sekar.
Ceritanya lumayan bagus, apalagi setting ceritanya dilatar belakangi musibah Tsumani di Banda Aceh tahun lalu. Alur ceritanya gampang bgt untuk di ikuti, walaupun akhirnya tidak happy ending…(buat gw dan Zona..hiks..hiks)
Mutiara yang copy writer dan Zona yang art director bekerja di perusahaan periklanan yang sama di Jakarta. Keduanya saling naksir, tapi sama-sama sok jaim. Mutia selalu bete menghadapi Zona yang selengekan, sementara Zona sering gondok dengan sikap Mutia yang dianggapnya superjutek.
Menjelang akhir tahun 2004, LSM tempat Zona menjadi anggota gerakan pelestarian alam menugasinya menyelidiki suatu proyek yang sedang berlangsung di Taman Nasional Gunung Leuser, NAD. Zona pergi ke Banda Aceh, tapi sebelum ia melanjutkan perjalanan menuju Leuser, datang musibah mahahebat tsunami. Zona lenyap tanpa kabar, tanpa jejak.
Mutia menanggalkan ke-jaim-annya dan nekat berangkat ke Banda Aceh yang porak-poranda. Ia bahkan mengais-ngais tumpukan jenazah demi menemukan Zona. Ketegaran Mutia menumbuhkan simpati Dr. Sakti, ahli bedah muda yang rela putus dengan pacarnya demi menjadi "relawan abadi" bagi para korban tsunami. Tepat di pusat bencana, Dr. Sakti berjuang membunuh rasa kasmarannya terhadap Mutia dan justru ikut membantu mencari Zona.
Yang pasti gw smpt jadi sedih juga pas baca buku ini, kenapa?? Coz Mutiara gak milih dan gak smpt ketemu sama Zona sampai akhir ceritanya, kayaknya sia2 bgt perjuanagn Mutiara mencari Zona di Banda Aceh, walaupun disisi lain Mutiara bisa membuat orang lain bahagia dan bisa membuat dirinya bermanfaat bagi orang lain.
Two thumb’s up untuk Dewie Sekar
